Piala Dunia U20 Dan Ipoleksosbudhankam

Piala Dunia U20 Dan Ipoleksosbudhankam

Penulis: Rene Sinclair

Memang dilematis kalau menafikan keterkaitan persoalan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan nasional suatu negara dengan event olahraga berskala internasional.

Dalam tragedi Olimpiade Munich 1972 yang dikenal dengan sebutan September Hitam, 11 atlet Israel disandera dan dibunuh di lokasi asrama penampungan atlet di Munich Jerman oleh militan Palestina. Kekacauan terjadi pada saat itu. Tentara & polisi Jerman langsung bekerja untuk mengamankan situasi pada saat itu. Agen intelejen Israel Mossad juga langsung bekerja mencari otak & pendana pembantaian tersebut. Tragedi berdarah dan memilukan tersebut sangat memalukan untuk Jerman dan mengguncang dunia olahraga.

Tragedi Pentagon di Virginia dan Menara Kembar WTC di New York, dikenal sebagai Serangan 9/11 tahun 2001 yang ditabrak oleh 3 buah pesawat yang dibajak oleh Al Qaeda di Amerika Serikat. Ada juga pesawat keempat yang jatuh di sebuah lapangan di Pennsylvania yang gagal mencapai taget utama yaitu Washington DC dengan jumlah total korban meninggal 3.000 jiwa dan koban luka 6.000 orang. Kejadian ini berefek panjang sampai kepada invasi ke Irak tahun 2003 oleh Amerika Serikat.

Pembatalan FIFA atas Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia Sepakbola U20 sangat disayangkan namun patut disyukuri sebab kehadiran atlet Israel jika dikaitkan dengan situasi Indonesia akan menjadi sangat berbahaya untuk politik dan keamanan negara.

Menurut data BNPT dan kemenhan, masyarakat Indonesia yang terpapar paham radikalisme 33 juta & TNI 3%. Bahaya paham radikalisme & terorisme nyata ada di Indonesia. Bagaimana jika sampai Tragedi Munich terjadi di Indonesia, apalagi kalau terjadi bom bunuh diri secara masif dan sporadis di berbagai daerah pada saat event berlangsung untuk mengacaukan kinerja TNI/Polri dalam mengamankan event piala dunia u20 tersebut. Efek apa yang akan dilakukan oleh pemerintah dan TNI/Polri jika hal itu terjadi, apakah pemberlakuan jam malam, apakah ekonomi kita akan jatuh terjerembab. Bagaimana nasib Indonesia dimata dunia internasional

Sambil mempersiapkan rencana menjadi tuan rumah olimpiade 2036, Indonesia harus banyak berbenah diri dalam hal ipoleksosbudhankam.

Orkestrasi yang dimainkan oleh Gubernur Bali I Wayan Koster pada terompet, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada cello, Ketua PSSI Erick Thohir pada saxophone dan kader-kader suatu partai yang melengkapi orkestra tersebut dan dipimpin oleh Presiden Joko Widodo sebagai konduktor sangat indah & seksi untuk disimak dan didengar sebagai suatu musik yang elegan untuk menyelamatkan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari persoalan lama nan besar kelak yaitu TRAGEDI dan TERORIS.

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.

WhatsApp us